Sebuah ladang yang luas ditumbuhi oleh informasi yang tanpa batas hingga kertas-kertas yag dipegang oleh masyarakat tak mampu lagi menampungnya.. kami merasa peduli dengan itu semua.. kami merasa butuh melestarikan isi ladang tersebut.. kami merasa selalu butuh informasi... dan... kami menciptakan sebuah KERTASBARU

Jatinangor oh.. Jatinangor

Jatinangor..
sebenarnya apa sih yang disebut Jatinangor???
sebuah kecamatan yang luas, padat ramai, ribut namun bikin kita kangen terus...
sebuah kawasan nun jauh di ujung timur Bandung Raya

Kali ini KERTASBARU bakal ngajak kamu jalan-jalan ke kawasan yang disebut kawasan pendidikan itu...
mengintip dari banyak celah yang tak terdeteksi oleh masyarakat mengenai wilayah yang dihuni 4 perguruan tinggi itu...

Rabu, 23 Januari 2008

Menikmati Boekoe, Gambar Idoep, dan Muziek di Batoe Api



Tinggal di Jatinangor tidak selalu berarti 'jauh dari peradaban' dan kehilangan akses untuk hal-hal yang bersifat menghibur. Batoe Api bisa menjadi alternatif tempat tujuan. Di sini, tersedia boekoe yang bisa menjadi sarana hiburan maupun sumber literatur bahan tugas mahasiswa, gambar idoep alias film dalam format DVD maupun VCD yang disewakan, dan muziek dari hampir segala zaman, yang bisa dipesan dalam format CD.

Menurut Anton, sang pemilik, Batoe Api berdiri sejak tahun 1999. Batoe Api berlokasi di pinggir Jalan Raya Bandung-Sumedang, Jatinangor, dan tepat di depan rumahnya sendiri. Semua buku, film, dan musik yang menjadi koleksi Batoe Api adalah koleksi pribadinya, yang sudah ia kumpulkan sejak semasa kuliah. Hingga kini, koleksi Batoe Api termasuk sekitar 8.000 judul buku dan sekitar 4.000 judul film. Untuk menikmati koleksi ini, Anda cukup mengeluarkan sepuluh ribu rupiah untuk menjadi anggota, dan masa keanggotaannya berlaku selama masih sanggup meminjam. Sampai saat ini, Batoe Api memiliki 4.309 anggota, dengan saya sebagai anggota terakhirnya.

Di sini, buku-buku disewakan dengan harga 500-1000 rupiah per harinya, sementara film yang "umum" bisa dipinjam dengan membayar 2500 rupiah per hari. Namun untuk "barang-barang langka", perhitungannya tentu berbeda. Untuk yang sulit diperoleh di pasaran alias langka, Anton mematok harga 20 ribu rupiah per-DVD untuk gambar idoep, sedangkan untuk muziek, ia menyediakan rekaman berformat CD audio yang dihargai 15 ribu rupiah. Termasuk koleksi Anton misalnya film Lumiere produksi Perancis, yang juga termasuk salah satu film pertama yang pernah dibuat di dunia, dan rekaman musik tradisional dari berbagai belahan dunia yang sudah sulit dicari. Semuanya bernilai koleksi tinggi. Selain itu, Batoe Api juga menyediakan kliping yang bisa difotokopi. Temanya beragam; mulai dari buku dan resensi musik hingga wisata kuliner. Per halaman kliping bisa diakses dengan membayar 500 rupiah.

Di balik nama Batoe Api, lulusan jurusan Ilmu Sejarah Unpad ini mengaku nama tersebut dipilihnya karena tiba-tiba terpikir, dan nyaris tidak ada alasan khusus. Kalaupun ada, menurutnya, filosofi nama Batoe Api adalah 'sesuatu yang memercik dan bisa membuat orang terbakar'. Lucunya, tempat ini pernah didatangi seseorang yang mencari batu api sungguhan, padahal kata 'Perpoestakaan' sudah jelas terpampang di papan namanya.

Meskipun perpustakaan selalu beresiko kehilangan sebagian koleksinya karena ada peminjam yang tidak mengembalikan buku, Anton tetap yakin menjalankan bisnis ini. Menurutnya, anggota Batoe Api yang kebanyakan mahasiswa dan berdomisili di sekitar Jatinangor menjadi faktor pendukung tersendiri. Selain itu, kini Batoe Api lebih mengkhususkan diri sebagai perpustakaan, dan tidak lagi sekaligus menjadi toko buku. Anton menegaskan, fokus Batoe Api adalah membuat orang-orang menyukai buku, film, dan musik, sehingga dapat mengapresiasi ketiganya secara seimbang. Pertimbangan itu pulalah yang membuatnya memilih menghindari diskusi-diskusi, sekaligus menghindari tema semacam politik dan ekonomi di klipingnya.

Nah, bagi Anda penggemar boekoe, gambar idoep, atau muziek dan berdomisili sekitar Jatinangor, silakan datang ke Jalan Raya Jatinangor no.142A. Batoe Api buka dari Senin hingga Sabtu, pukul 10 pagi hingga 6 sore.(pm)

1 komentar:

Gloom Bloom mengatakan...

dulu ingat alamat ini punya temen namanya eka..kul di sastra perancis unpad. pernah kuliah bentar di jogja... ke mana dia sekarang yah...